Gerbong kereta perjuangan dakwah KAMMI sudah mulai berangkat kembali dari stasiun pemberhentian rekonstruksi ulang organisasi akibat dari perputaran periode kepemimpinan. Setelah kita puas dengan istirahat kita dan setelah kita persiapkan perangkat yang mampu mendukung perjalanan jauh kita, akhirnya gerbong kereta harus kembali meneruskan perjalanannya menuju tujuan besar diujung perjalanan. Tetapi masih disayangkan ketika kereta harus meninggalkan stasiun rekonstruksi, penumpang masih belum menunjukkan semangat untuk menempuh perjalanan yang mereka sadari sangat jauh, terjal dan melelahkan ini. penumpang masih ada yang santai di kedai kopi depan stasiun ketika peluit keberangkatan kereta ditiup keras serta ketika penumpang lain sibuk menyiapkan perlengkapannya.
Pemandangan pertama di perjalanan ini adalah ketika gerbong harus melewati rimbunan pohon yang menghambat perjalanan ini, yaitu para pemimpin bangsa yang gagal dalam mengemban amanah reformasi yang telah digulirkan sembilan tahun silam. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan pemerintahan tersebut, salah satunya adalah kurang tegasnya pemimpin bangsa dalam melaksanakan amanah reformasi yang masih berjalan hingga saat ini. Seruan dari masinispun dikumandangkan untuk menasehati para pemimpin-peminpin bangsa kita terhadap kegagalan kerja mereka. Beberapa penumpang ikut terjun menjawab seruan dari pemimpin mereka untuk menggelar aksi turun ke jalan, yang menyatakan bahwa pemerintah telah gagal dalam memimpian Negara ini. Tetapi masih banyak pula anggota yang karena masalah tertentu disibukkan oleh kesibukan yang melalaikan. Akhirnya pemandangan indah setelah keluar dari ribunan pohon yang menghambat laju gerbong kereta bisa kita abadikan dalam potret sejarah perjalanan KAMMI yang akan menjadi saksi sejarah perjuangan kita. Tetap tancapkan semangat didada dalam perjalanan ini serta jangan lupa kibarkan panji-panji islam disetiap tempat yang akan kita lihat dalam jendela gerbong KAMMI.
Kita harus sadar bahwa dalam kereta ini kita bukanlah salah satu gerbong yang ditarik oleh lokomotif dakwah yang senantiasa bergerak maju. Masih ada gerbong lain yang satu tujuan dengan kita salah satunya adalah gerbong dengan nama KAMMI Komisariat Unisma. Sekali waktu kita perlu berbaur dengan para pejuang-pejuang dakwah dari gerbong itu. Memang tidak kita pungkiri itu bisa menjadi pembakar semangat bergerak kita ketika telah bersinggungan dengan mereka, dengan itu pula kita akan mengetahui bahwa digerbong mereka kondisinya lebih parah dan lebih membutuhkan kerja ekstra keras dalam mengusung dakwah ini, dengan adanya pergesekkan antara banyak pergerakan yang tidak mengusung agenda dakwah di tempat mereka. Tetapi justru hal itulah yang telah membentuk mental baja mereka menjadi pejuang-pejuang dakwah yang tahan banting dan mampu menaklukkan medan-medan dakwah seberat apapun. Berbeda kondisi dengan gerbong kita yang keadaannya jauh lebih baik justru malah melalaikan kita untuk terus bersantai dalam menikmati fasilitas-fasilitas yang tersedia didalam gerbong, sehingga lupa bahwa kita juga mempunyai kewajiban terus bergerak mengusung dakwah ini.
Gerbong kereta sudah mulai berjalan melanjutkan perjalanan dakwah ini saudara-saudaraku. Masihkah kita akan santai ketika mengetahui bahwa perjalanan ini begitu jauhnya, terjal, melelahkan dan sangat berat? Masihkah kita akan tinggal diam ketika mengetahui bahwa potensi kita sangat besar? Masihkah kita hanya akan menjadi penumpang biasa di gerbong ini, ataukah menjadi penumpang yang luar biasa? Sudah saatnya kita harus terus bergerak untuk menuntaskan perubahan.
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(Ar-rad : 11)
Ucapan terimakasih kepada para pilar pilar dakwah yang telah menyukseskan Aksi di Istana Negara hari rabu lalu tanggal 21 Maret 2007 :
Bani Saleh (Yogi, Herlan, Aab, Nanung, Hermansah, Amanda, Yuni S, serta teman-teman LDK yang tidak bisa ana sebutkan satu persatu)
Unisma (Salman, Dwi, Rino, Abdul, Adbul, Zul, Firman, Vita, serta ikhwan maupun akhwat unisma yang tidak bisa ana sebutkan satu persatu)
(Teman teman KAMDA yang telah mengawal aksi)
Ucapan trimakasih special buat Hermansyah dan Septian (Tian) para pejuang-pejuang muda kita, semoga bisa tetap bergabung bersama KAMMI dalam dakwah ini.
Lufi Herawan, A.Md.
Ketua KAMMI Komisariat STMIK Bani Saleh
No comments:
Post a Comment